Minggu, 30 Mei 2010

Memahami perasaan wanita

1. Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih, tetapi dia tidak meneteskan airmata, itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.

2. Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya, lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.

3. Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).

4. Jika seorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki,lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan lelaki lain.

5. Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya,
dia akan cair seperti coklat!!

6. Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu
cara menerima pujian.

7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati, tolak cintanya dengan lembut, jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan, dia akan melakukan apa saja.

8. Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya, biarkan dia untuk seketika. Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan, cobalah tegur dia perlahan-lahan.

9. Wanita suka meluapkan apa yang mereka rasa. Musik, puisi, lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluapkan isi hati mereka.

10.Jangan sesekali beritahu kepada perempuan tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.

11.Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.

12.Bila pertama kali lelaki yang dicintainya sedang diam memberikan respon positif, misalnya menghubunginya melalui telepon, si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat, tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh menit, semua teman-temannya akan tahu berita tersebut.

13.Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita.
Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.

14.Jika kamu menyukai seorang wanita, mulailah dengan persahabatan. Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.

15.Jika seorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar, tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.

16.Tetapi jika dalam waktu yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.

17.Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya. Tanya dia sendiri!!

18.Setelah seorang gadis jatuh cinta,dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.

19.Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati seorang gadis, bacalah buku-buku cinta.

20.Bila setiap kali melihat foto bersama, yang pertama dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya, kemudian barulah dirinya sendiri.

21.Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!!

22.Satu ucapan 'Hai' saja sudah cukup menceriakan harinya.

23.Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.

24.Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.

25.Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.

26.Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang diicintainya dengan sepenuh hati.

27.Senjata wanita adalah airmata!!

28.Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis). Mereka akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati. Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.

29.Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya. So, kalau mau memikat wanita pandai - pandailah.

30. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita karena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa
Continue Reading...

Jumat, 28 Mei 2010

KATA MAAF KU...

Matahari merangkak tinggi. Hari sudah semakin dewasa, langit biru yang membentang indah tetap setia memayungi bumi. Pohon-pohon yang berderet di sepanjang jalan selalu meniupkan kesegaran hidup. Angin semilir nan sejuk yang selalu jadi kerinduan para perantau tetap menyanyikan lagu merdu membelai daun-daun kehidupan yang terus bergeliat. Suara angin sepoi-sepoi ditambah kicauan burung nan indah menambah lengkap kerinduan itu.

Batang toru, pasar induk di kecamatan ini seakan tak pernah mati. Selalu hidup mendenyutkan jantung setiap penduduknya yang selalu bergumul dengan aktivitas yang tiada henti. Letaknya yang tepat di jantung kecamatan membuatnya selalu ramai dari aktivitas perdagangan yang semakin hiruk-pikuk dari hari ke hari seiring dengan perkembangan sebuah kecamatan kecil miskin akan sumber daya, tapi tetap kaya akan kebersahajaan penduduknya yang berhartakan bukit-bukit dan gunung-gunug terjal. Di pasar ini pula tempat transit bus-bus antar kota yang berisikan pendatang-pendatang yang ingin menuju desa-dasa terpencil. Termasuk kampungku.
Delapan tahun. Ya...butuh waktu selama itu untuk dapat menjejakkan kakiku kembali di kota kelahiran kebanggaanku. Sebuah perjalanan panjang mencari jati diri hakiki. Mencapai sebuah cita-cita idealis. Menjadi manusia berharga. Tak sekadar lahir, besar, mati di sebuah desa kecil berama hapesong . Aku tak ingin menjadi manusia statis. Sebuah keinginan luar biasa bagi seorang remaja 16 tahunan kala itu. Tetap kuputuskan pergi. Walau semua menentang, karena aku adalah anak laki-laki terakhir dari tujuh bersaudara yang selau dimanja dan diragukan setiap langkahnya. Aku pergi agar kelak bisa membatu meningkatkan perekonomian keluarga. Semua marah, sedih dan menangis. Kerena itu adalah resiko kehidupan. Hanya bapak yang diam membisu. Tak mengucapkan sepatah katapun. Tidak marah. Tidak sedih, tidak juga gembira. Hanya diam. Ah...bapak bagaimana kabarmu sekarang?

“Mas, mau kemana? Ayo naik becak saya aja!” Tanya seorang tukang becak ketelingaku menyadarkanku dari lamunan. Bahasa indonesia dengan Logat khas batak membuatku tersenyum. Aku hanya tesungging kecil . Segera saja tukang becak yang lain bergerombol menggerumuniku. Hal biasa. Setiap pendatang memang selalu menjadi incaran untuk dirayu. Lumayan bisa untuk nambah penghasilan. Semua berebutan menarik. Ada yang menarik tasku, ada juga yang menarik baju dan tanganku. Pokoknya sekenanyalah. Jangan marah, batinku.
“Got tu hapesong do au, sadia ongkos sannari Abang ? Tanyaku pada mereka. Dengan bahasa batak yang agak canggung untuk ku gunakan. Walau aku asli orang batak tulen dengan menyandang marga kebanggaan Nasution. Tapi kurang bisa menggunakan bahasa batak dengan baik. Terkadang abangku sempat marah kalau aku pake bahasa batak di depannya. Pasalnya dialek yang ku gunakan nggak sesuai dengan kaidah batak.
“Sapulu ribu ma, madung murah mai ” sahut salah seorang di antara mereka. Tukang becak yang lain mebubarkan diri dengan teratur karena aku sedang nego dengan salah seorang di antara mereka.

“Na godang mai Abang, Alak ison do Au!” aku keluarkan jurus maut. Bilang asli sini, bisanya tukang becak bisa sedikit lunak dalam bernegosiasi.
“Lima ribu ma, olo? Tawarnya lagi.
“Sampe do tu Hapesong kan abang? Tanyaku lagi.
“Olo, tenang ma ho amang, U paijur ko di jolo bagasmu !” (Paham juga dia bahasa batak amburadul ku, He...He...He..!) aku terbelalak kaget dan langsung mengiyakan. Becak yang biasa mengatar hanya sampai di ujung aspal kampungku kini sudah bisa mengantar sampai gerbang rumahku. (Eh..Emang rumah Lo ada gerbangnya? He..he..he...). subahanallah!. Allah sungguh Maha adil. Delapan tahun yang lalu jalan ke desaku masih berdebu dan berbatu, sebuah desa kecil di tepi sungai jernih, diapit perkebunan luas milik perusahan PN3 dengan medan yang luar biasa sulit, adalah suatu hal yang mustahil yang hanya bisa diimpikan, paling banter, jalan hanya ditimbun dengan kerikil oleh mobil perusahaan. Tak pernah ku bayangkan dusun kecil ini bisa tersentuh modernisasi.

Ah...Bapak, seandainya dulu desa kita sudah semaju ini, kau tak perlu memikul puluhan buah jeruk hasil panenmu di pundakmu. Dengan kaki gemetar karena beban yang kau pikul begitu berat. Tanpa alas kaki menembus jalan yang penuh onak dan duri. Jalanan yang terjal, sempit, berair, dan terkadang kau harus melewati dua anak suangai yang begitu licin dan berlumpur, dikelilingi jurang yang curam di kanan-kiri yang semua itu harus kau tempuh selama berjam-jam. Semuanya demi sesuap nasi untuk membesarkan anak-akamu di tengah pergumulan hidup yang papa dengan segala keterbatasan sebuah desa miskin. Tak terhitung berapa kali bapak terjatuh dan terluka. Namun, semua itu tak pernah menumbangkan tekadmu untuk tetap jadi pohon tempat kami menyandarkan nafas kehidupan kami.

Jalan yang dilalui becak sangat sejuk dan indah. Kemurnian alamnya masih tetap tejaga. Pohon karet perkebunan masih tersusun rapi dan menarik. Bukit-bukitnya masih terlihat hijau karena terjaga dari ilegal logging. ketika melewati desa Sipente terpampang tulisan “WECOME TO HAPESONG ESTATE” yang dibuat oleh perusahaan yang menandakan desaku sudah tidak jauh lagi. Dan terkadang masih terlihat monyet-monyet manis dipepohonan sedang bergantung ria walaupun terkadang mereka turun dan melintas di jalanan. Pemandangan yang begitu indah untuk dilukiskan yang membuka kembali kenangan indah yang sudah tersusun rapi di memoriku beberapa tahun yang lalu.

Tiba-tiba sang supir becak kaget, ketika melitas sebuah truk yang ugal-ugalan tanpa merasa sedikitpun bersalah. Sang supir kewalahan mengendalikan becaknya. Sedang aku tergugu pasrah. Jurang yang dalam bersiap melahap kami. Tapi...Alhamdulillah. Bang becak yang sudah profesional karena bertahun-tahun sudah menekuninya, yang seakan becak sudah menyatu dalam tubuhnya menjadikan kami selamat dari mulut jurang yang sudah menganga di depan mata. Hahh... aku menarik nafas lega. Allah Mahabesar. Sungguh, kalau bukan karunia dan rahmad Allah mungkin aku dan bang becak tak akan selamat. “Ya Allah jadikanlah aku hambamu yang senatisa bersyukur akan nikmat-nikmatmu, Amien” Terucap do’a dari lisanku.

Di hapesong ini terdapat satu SD dan ada SD lain di desa sebelahnya. Ketika aku masih kecil, aku termasuk anak yang palin ngotot untuk tetap sekolah, dan sekolahnya pun harus sekolah di SD perkebunan. Padahal SD itu disediakan khusus untuk anak-anak perkebunan, tapi aku ngtot dan minta ke ibu agar aku bisa sekolah di SD itu. Walau Bapak dan mamak tak pernah mendukungku sekolah di SD tersebut. Aku tatap nekat. Yah...dengan keterbatasan yang harus kutelan. Maklumlah untuk makan cukup saja sering kesusahan. Tak pernah cukup sisa tenaga untuk memikirkan sekolah. Ditambah lagi dengan ejekan teman-teman yang terkadang mengucilkan karena aku bukan anak kariyawan perkebunan. Tapi ada juga di antara mereka yang punya hati seperti muatiara.

Waktu SMP aku berangkat sekolah setelah shalat subuh bahkan terkadang sebelunya. Dalam keadaan fajar yang masih gelap karena sang rajasiang belum menampakan wajah manisnya. Dengan berbekal obor atau terkadang sebatang lilin aku harus berangkat mengejar mobil perkebunan yang disediakan perusahaan. Padahal mobil itu disediakan hanya khusus untuk anak kariayawan perusahaan. Tapi perusahaan memberi kelonggaran untuk anak-anak lain untuk ikut bersama mereka. Aku baru pulang ke rumah jam tiga sore. Itupun aku harus di suruh ke ladang nemani ayah atau ibu ke sawah atau terkadang ke ladang untuk panen jaruk, yang semua itu aku lakukan untuk kelangsungan sekolahku.
Tak jarang aku merasa lelah dan ingin berhenti sekolah. Tapi semua itu segera kutepis jauh-jauh. Aku ingin jadi orang pinter, (tekadku kala itu) ibuku ingin aku menjadi orang yang berguna, pandai mengaji, baik hati dan tidak sombong.
Tanpa ku sadari, bang becak sudah berhenti di depan rumahku. Bapak, Mamak, Zakie sudah pulang!. Rumahku sudah banyak berubah. Sungai jernih di belakang rumah sudah tak sejernih dan seindah dulu. Tempat persembunyianku ketika main petak umpet sudah tidak kudapatkan lagi. Gudang kilang padi sudah seperti bangunan yang hampir roboh dimakan usia. cat rumah sudah berubah. Orang-orang desa yang kebetulan lewat menatapku heran penuh selidik dan tanda tanya. (Kaya teroris aja..!)

Dari dalam rumah muncul wanita berkebaya dengan rambut tertutup bolang, tapi tatap tak mampu menyembunyikan rambut putihnya yang menua. Mamak...beliau bukan lagi wanita cantik seperti dalam ingatanku. Wajah teduhnya yang tenang sekarang telah dipenuhi kerutan-kerutan kesulitan hidup. Wanita tegar yang telah berjuang keras bersama bapak membesarkan anak-anaknya. Aku, Aan, Lila Nisaul Jannah, Fitroh Mar’ah Solihah, dan abang-abangku yang lain. Tapi ia adalah ibuku yang tetap menawan yang akan selalu ku rindukan sepanjang masa.

Aku segera berlari memeluk mamak. Tak ku hiraukan rasa penat dan lelah yang menghajar tubuhku. Tak terkira bahagia yang membunca dalam rongga dadaku. Walau air mata mengalir membanjiri wajahku. Itu bukan berarti aku cengeng....!

“Zakie...ho dei amang ...! hanya itu yang bisa diucapkan mamak. Tangisnya yang terseduh dan pelukan hanganya yang menggantikan kata-katanya.
“Minta maaf, mak. Zakie mungkin sudah banyak melakukan kesalahan!” mamak membelai rambut lembutku. Dan menuntunku masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah ku lihat ada beberapa orang, mereka semua tersenyum melihat kecengenganku padahal itu adalah air mata rindu yang selama ini ku tahan dan akan ku curahkan ketika bertemu ibu.

Lila Nisaul Jannah dengan jilbab hitamnya, yang semakin cantik dengan senyum khasnya, Fitroh Mar’ah Solihah dengan hidung pesek dan wajah putihnya ikut menangis melihat kedantanganku. “Ko nangis dek, abang kesayangannya dantg ko sedih sih” Tanyaku untuk menghibur dan mengusir ketegangan yang terjadi.
“Ini kan tangis bahagia bang, bahagi karena liat abangnya pulang kerumah. Bahagia karena Anbang yang paling disayangi dan paling ganteng bisa berjumpa lagi. Apa salah.?” Jawab Fitroh

“Oh, Gitu to Ndo’, abang pengen liat Fitroh Mar’ah Solihah marah aja”? kan kalau marah makin manis dan lucu...!” Pujiku, “Ih...abang makin jaat Ya?” Balasnya. Mamak nayakan aku kapan akan nikah. Aku jadi malu, padahal teman-teman susia denganku sudah pada nikah.

“Bapak?” aku bertanya singkat.
“Bapak habis selesai nderes, langsung ke agen penampung untuk di jual” mamak menjelaskan.

“Bapak masih nderes ya ma?”
“Mau usaha apa lagi. Cuma itu yang kita punya, amang! Yang penting kan halal?” Ucap mamak lirih. Kata-kata mamak seakan menohokku. Sudah setua ini, bapak tak juga berhenti nderes getah, Memenen sawit, dan panen cokelat.

Sebagai anak laki-laki yang gagah perkasa kemana saja kau ini? Membiarkan bapakmu yang sudah tua memikul getah deresannya sendiri, mengangkat buah sawit dari batangnya, memanen dan menjemur cokelat, berusaha mencari makan seorang diri. Sedang aku hanya diam melarikan diri, setelah menutup mata pada kenyataan ini. Mana tanggung jawabmu sebagai sorang anak? Apa yang sudah kamu lakukan untuk membuktikan baktimu kepada mereka? Apakah kamu termasuk orang yang egois?”. Ampuni hambah ya Allah, yang sudah begitu tega menyia-nyiakan orang tua hamba sendiri. “Sesalku dalam hati.”

“Sholat dulu, makan. Baru nyusul bapak ke tempat penjualan getah” mamak lalu menyuruh Lila untuk mengangkat tas bawaanku. Dengan wajah penuh kesal, ia turuti juga. Adikku yang tomboi ini bisanya sering kesel kalau waktu ia sedang serius ikut ngobrol disuruh. “Dah kerjain yang ikhlas” Bisikku kepadanya.

Selesai shalat zuhur, aku pergi ke ke tepat penimbangan. Dan melewati kebun karet kami. Kebun kecil yang menjadi tumpuan hidup kami sekeluarga. Di mataku bapak adalah sosok pekerja keras. Terlalu keras bahkan. Bapak seakan tak pernah peduli pada tubuhnya. Pergi subuh, pulang malam. Begitu terus keadaan yang kusaksikan sendiri sampai usiaku 16 tahun. Perjalanan dari rumah ke ladang yang harusnya ditempuh dalam waktu setengah jam, bisa bapak tempuh dalam waktu sepuluh menit. Berjalan tanpa alas kaki. Bapak tak pernah istirahat kalau sudah bekerja. Begitu satu pekerjaan selasai, langsung mengerjakan yang lain. Sebuah rutinitas melelahkan yang mungkin bagi sebagian orang takkan mungkin sanggup menjalankannya selama bepuluh-puluh tahun.
Ketika sampai di tempat penimbangan. Aku lihat bapak sedang shalat dengn khusyu’nya. Seletih apa pun, sesibuk apa pun beliau tidak pernah lupa kepada Allah. Hanya pada saat itu kulihat wajah bapak yang tenang.

“Allah itu kekuatan bapak untuk membesarkan kalian.” Kata bapak suatu hari. Ah, bapak. Zakie tak pernah berhenti mengagumi bapak. Saat panen, bapak masih sempat berbagi cerita dan menghibur kami. Sebuah hiburan yang terkadang membuat kami bangga memiliki bapak sepertinya. Ia bercerita tentang banyak hal, mulai cerita humor, politik, sejarah dan hal-hal lain tentang hidup dan kehidupan. Dari situlah aku kemudian terdidik dan termotivasi. Selain itu, bapak adalah pemburu ikan terhebat yang pernah ku tahu. Kalau udah bawa jala bakal ketangkep tu semua ikan yang ada di suangai. Kenangan itulah yang selau kubangga-banggakan pada orang-orang di perantauan.

Setelah bapak selesai shalat, aku menghampiri beliau. Aku langsung mencium tangan beliau dan hanya bisa menangis. Tangan bapak yang dulu kekar, kini lemah dan tergores di sana-sini. Begitu kutengadahkan kepala, kulihat mata bapak tergenang air mata. Bapak yang selalu menyimpan letihnya sendiri, yang tak pernah mengeluh, tak pernah marah, yang selau tabah dalam menghadapi hidup yang sangat sulit sekalipun, kini harus menangis!

“Bapak mau mara sama Zakie, mau pukul Zakie, silahkan pak!” aku menghiba-hiba agar bapak agar bapak mau menumpahkan marah dan sedihnya yang sudah beliau pendam selama betahun-tahun lamanya.

“Bapak tahu, kamu pasti pulang, nak.” Ucap bapak sambil menyunggingkan senyum khasnya. Bapak kuperhatikan dengan seksama. Rambut hitamnya kini sudah berubah putih. Bahunya yang tegak kini terbungkuk. Tubuh tegapnya kini berubah ringkih. Bapak, betapa sudah terlalu rentahnya bapak di usiamu yang belum genap 60 tahun. Begitu banyak derita yang terukir jelas di guratan-guratan wajahmu.
“Bapak kenapa ndak marah?” aku benar-benar ternganga.
“bapak nggak berhak marah. Hidupmu, kamu sendiri yang memperjuangkannya. Bapak Cuma punya tugas membesarkan kamu. Kamu selamat dan bisa pulang, bapak sudah senang.” Bapak membelai rambutku penuh sayang.

Sunggu, kau tetaplah pribadi lugu yang begitu menerima dan tak pernah ingin mengotori mulutmu dengan kata-kata kasar.
Bapak yang selau menyayangi keluarga dengan caranya sediri. Bagiku, bapaklah pahlawan paling nyata dalam hidupku. Yang selalu mengistimewakanku. Walaupun aku belum dapat memberi hal yang berati baginya. Tapi aku berjanji dan berdo’a kepada Allah agar menjdi anak yang selalu berbakti dan mendo’akannya.
Oleh Marzuki Nasution
untuk versi aslinya silahkan download di sini
Continue Reading...

Jumat, 14 Mei 2010

Cahaya itu....

hidup memang kadang tak indah
mengapa tak membuatnya menjadi lebih mudah
maaf bila aku tak sempurna
karena beginilah aku adanya

jangan menyalahkan cinta
karena manusialah yang membuatnya tercela
jangan menyalahkan takdir
karena jalan cerita telah terukir

kali ini sayap-sayapku telah patah
dan aku terjatuh di lembah antah berantah
terseok-seok dengan luka yang mengangah
dan malam tak sedikitpun memberikan cahayanya..

Terima kasih karena pernah memberikan cahayamu
walau hanya setitik tapi aku bahagia menyambutmu
walaupun engkau memberiku kegelapan itu lagi
tapi setidaknya cahayamu mampu menghangatkan hatiku
walau hanya sebentar sungguh aku bahagia..

aku mungkin jauh dari sempurna...
tapi apakah aku tak berhak untuk bahagia..
apakah aku tak berhak untuk memiliki sesuatu yang indah
apakah aku tak berhak mengejar semua yang tertunda...

bila ini memang jalanku aku akan terima
mungkin semua harus berlalu
dan akan ku kubur sedalam yang aku mampu
karena ku yakin semua akan indah pada waktunya

terima kasih untuk semuanya..
dan biarkan hujan ini menghiburku
dan rintik-rintiknya seakan sebuah lagu yang syahdu
menemaniku melewati waktu..

karena esok masih menungguku
dan aku akan berjalan perlahan membelakangimu
karena mentari pagi akan menyambutku
dan aku akan berkata " Selamat datang hari-hari baru"

Oleh: Rico Widiarno
terima kasih "jikustik" karena menemaniku menulis puisi ini "menemaniku menulis lagi"
Continue Reading...

Selasa, 11 Mei 2010

Puisi Sebuah Batu


Engkau angkuh dan kokoh
diam tak perduli zaman
bisu menantang waktu
tegar di terjang angin

engkau seolah abadi
walau hari akan berhenti
dan bumi tak lagi berseri
seolah saksi yang tak perduli

tapi retakanmu terlihat kelemahanmu
apakah engkau lelah dengan keangkuhanmu
apakah engkau lelah dengan ketidak perduliamu
apakah engkau lelah dengan kebisuanmu

dan engkau hanya sebuah batu
yang akan terkikis oleh tajamnya angin
yang rapuh oleh lembutnya air
yang akan hilang oleh kejamnya zaman

---rico---
Continue Reading...

Selamat malam bidadari sendu

selamat malam bidadari sendu
yang terhanyut di kesendirian
apakah bintang tak cukup indah bagimu
atau bulan tak cukup menawan di kala malam

mengapa mendung menyelimuti hatimu
mengapa kabut tak urung berlalu..
seakan malam selalu mencekam
dan langit seakan,senyap,sepi, diam

selamat malam bidadari sendu..
mungkin dingin akan menemani sepi mu
dan malam ini pun akan segera berlalu
menyaksikan engkau hanya membisu

Pekanbaru...16 april 2010
Continue Reading...

Seuntai Maaf

Apakah berat untuk sebuah khilaf
sedangkan maaf telah terucap
mengapa engkau masih membisu
sedang aku masih menunggu,
aku seorang pria dan aku mengaku salah,
apakah aq begitu jahat
hingga caci maki pun tak ku dapat
Apakah aku begitu hina hingga engkau enggan menyapa
tolong jangan hukum aku dengan tangismu
jangan hukum aku dengan diam mu.
karena sedikit pun tak ingin ku menyakitimu
tolong jangan hukum aku dengan kebencian mu..
Mungkin kesalahan terbesarku adalah terlalu cepat mencintaimu
Continue Reading...

Puisi Segumpal darah

engkau segumpal darah
mengapa mengalahkan logika
mengapa dapat menguraikan air mata
mengapa dapat menumpahkan darah

apakah engkau begitu berharga
hingga banyak yang memuja
apakah engkau begitu hina
hingga banyak yang menderita

engkau segumpal darah
di balut dengan hawa nafsu
di hias dengan kebahagiaan semu
dan di tanam oleh kepongahan manusia

bila engkau tumbuh
seakan hidup penuh warna dan bahagia
bila engkau musnah
seakan hidup tiada guna

engkau bukan madu
tapi terasa manis di dada
engkau bukan racun
tapi dapat membunuh banyak nyawa

Oh Tuhan
benda macam apa yang engkau ciptakan ini
yang membuat manusia lupa diri
yang membuat manusia kehilangan jati diri
yang membuat manusia diantara hidup dan mati

engkau begitu indah
bila di sebut cinta
dan engkau begitu bijaksana
bila bernama hati

Hari ini........... 27/4/2010
Continue Reading...

Sabtu, 10 April 2010

11 hal yang tidak bisa dibeli dengan uang

Kita sering membicarakan tentang uang; bagaimana mendapatkan banyak uang, bagaimana mengatur pengeluaran, berapa yang ditabung, serta diinvestasikan di mana. Kita sibuk merencanakan, memikirkan, dan mengkhawatirkan uang yang kita miliki, sehingga seolah-olah uang adalah hal yang paling penting di dunia.

Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-pentingny a uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang Anda, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya.
1.Kehilangan waktu
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Anda pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.
2.Kebahagiaan
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Anda merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan yang nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.
3.Kebahagiaan Anak
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan uangnya.
4.Cinta
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
5.Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
6.Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.
7.Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
8.Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
9.Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.
10.Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
11.Istri shalihah
kita mungkin bisa mendapatkan pasangan impian sesuai idaman, anak orang terpandang etc dengan kekayaan kita. tapi seringkali cara itu tidak menjamin kita dapat istri shalihah. jangan2 kita malah dapat istri yang senengnya dapet duit seabrek mulu, walopun tahu itu hasil korupsi alias harta "panas" lainnya.
Tanpa keteladanan dari suami, jgn banyak berharap akan dapat pasangan yang shalihah yang akan membina anak keturunan kita jadi anak shalih dan shalihah.
sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3746704



Continue Reading...

Senin, 29 Maret 2010

Kisah Sepotong celana


Ada seorang pria karena hendak menghadiri reuni teman-teman SD-nya, maka pada keesokan harinya dia khusus pergi ke toko membeli sepotong celana panjang baru dan cukup mahal harganya.
Sesampai di rumah dia mencoba memakai celana barunya itu sekali lagi, dan menemukan kalau celana yang baru saja dibelinya itu kepanjangan 10 cm, dia lalu meminta tolong kepada ibunya untuk memperbaiki. Sang Ibu mengatakan bahwa dia sedang tidak enak badan, sehingga ingin istirahat lebih awal. Jadi malam ini sang Ibu tidak bisa memperbaiki celana itu.
Kemudian dia mencari istrinya untuk meminta tolong memperbaiki celana barunya. Istrinya bilang bahwa dia masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan malam ini, sehingga tidak ada waktu untuk memperbaiki celana itu.
Si pria itu tidak putus asa dan mencari anak perempuannya untuk minta tolong, ternyata anaknya berkata bahwa malam ini sudah mempunyai janji dengan teman prianya untuk pergi ke pesta, jadi malam ini tidak bisa memperbaiki.
Akhirnya si pria ini berpikir kalau memang demikian besok dia akan memakai celana panjang yang lama saja untuk hadir di acara reuni itu.
Malam itu ibu si pria itu berpikir, “Anakku itu biasanya sangat berbakti kepadaku, apabila dia sudah membuka mulut minta tolong, maka tidaklah baik jika ditolak.”
Maka si Ibu itu bangun hendak memperbaiki celana anaknya, kemudian celana itu dipotongnya sepanjang 10 cm.

Setelah agak malaman, si istri pria itu, telah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya dan berpikir, ”Suamiku ini biasanya sangat sabar, hari ini karena dia tidak bisamenjahit barulah meminta tolong, karena itu tidaklah baik kalau sampai ditolak.”
Maka sang istri memperbaiki celana itu dan dipotongnya sepanjang 10 cm.
Ketika putri pria itu pulang dari pestanya, saat tiba di rumah tengah malam dia berpikir, ”Ayah tidak melarangku pergi pesta malam ini dengan teman priaku, sudah seharusnya aku berterima kasih kepada ayah.”
Maka dipotonglah celana ayahnya sepanjang 10 cm.
Keesokkan paginya ke 3 wanita ini masing-masing menceritakan kepada pria itu, bahwa mereka telah memperbaiki celana barunya. Dengan terkejut dia mencoba memakai celana panjang itu, dan ternyata memang sudah sangat kependekan. Lalu bagaimana reaksinya?
Dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, ”Aku pasti akan memakai celana ini untuk kuperlihatkan pada teman-teman sekolahku, memberitahu bahwa ibu, istri dan anakku sangatlah memperhatikan diriku!”
Akhirnya teman-teman sekolahnya sepakat memuji keluarga si pria itu sebagai keluarga yang harmonis, sang ibu, istri serta anaknya semua juga sangat gembira.

Akan tetapi jika hal ini terjadi pada anda, bagaimanakah reaksi anda? Ketika hati ini sangat kecil, dunia juga akan berubah menjadi kecil, kecilnya hingga mencemooh keindahan sehelai daun.
Ketika hati ini sedang kacau, jalannya berubah menjadi banyak, sehingga kita tersesat di jalan-jalan itu…(The Epoch Times/lin)
erabaru.n
Continue Reading...

Senin, 22 Maret 2010

"ketika pungguk berhenti merindukan bulan"


ke delapan tahun ini
aku tak akan mengejar matahari
karena ku tahu aku pasti terbakar olehnya
aku tak akan mengejar rembulan
karena aku sudah cukup menikmati indahnya dari sini
wahai sang "pungguk" berhentilah merindukan bulan
lalu marilah kita nikmati cahayanya dari sini saja
hidup tidak mesti mengejar sesuatu
tapi bagaimana mencari sesuatu
bila suatu saat aku tidak menemukannya
maka akan ku tunggu ia datang padaku
karena yang ku inginkan belum tentu yang terbaik
pilihan itu adalah mengejar atau menunggunya
dan aku yakin
yang terbaik pasti akan datang


(Pekanbaru 21 maret 2010)
Continue Reading...

Selasa, 16 Maret 2010

Perbedaan Cinta Antara Pria dan Wanita


Saya pernah membaca mengenai artikel yang menurut saya benar-benar perlu kita pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup kita.

Artikel ini menggugah pandangan saya dalam memilih dan memutuskan pasangan hidup.
Saya beruntung membaca artikel ini, dan saya mau berbagi dengan Saudara semua mengenai artikel ini.
Semoga memberikan berkat juga untuk Saudara semua.



Cerita ini dibuat oleh seorang pria :
Adik wanita saya jatuh cinta pada seorang pria.
Sayangnya pria ini mencintai wanita lain, dan tidak berminat pada adik wanita saya, padahal adik saya cukup cantik, pandai dan baik.

Adik saya berusaha menarik pria (A) tersebut dengan memberi perhatian, terkadang memasak untuk dia, dan lainnya.
Tapi pria ini tetap tidak bergeming. Pada saat yang bersamaan, ada pria mencintainya.
Adik saya tidak tertarik dengan pria ini (B). B tidak peduli, dia tetap memberikan perhatian, mau mendengarkan, memberikan hadiah-hadiah seperti bunga, coklat, dll.

Sebetulnya ada wanita lain yang mengejar pria B, tapi sayangnya si pria B tidak bergeming.
Matanya hanya melihat adik saya. Karena itulah, akhirnya adik saya memutuskan untuk menikah dengan pria B.

Setelah pernikahan, mereka dikarunia beberapa anak, dan adik saya makin lama makin bahagia.
Suaminya selalu menempatkan dia pada urutan nomor satu, memberikan hadiah-hadiah dan kejuta-kejutan manis, memasak untuk dia, selalu ada sebagai tempat curahan, memberikan kebutuhan adik saya lahir dan batin.

Tentunya sebagai wanita, adik saya menjadi jatuh cinta dan semakin cinta dengan pria tersebut.



Cerita kedua adalah teman wanita saya. Dia mencintai seorang pria (C). Pria C ini sangat ganteng. Banyak menarik perhatian wanita, termasuk teman wanita saya.

Dia mengejar pria ini tanpa mengenal lelah, memberikan perhatian, berkunjung ke rumah pria tersebut, bergaul dengan teman-temannya. Tapi pria C tidak mencintai teman wanita saya, dia mencintai wanita lain.

Karena satu dan lain hal, akhirnya teman wanita saya berhasil menikah dengan pria C, walaupun pria ini tidak mencintai dia. Dia memiliki pria ini sekarang. Setelah pernikahan, wanita ini bertambah kurus, mukanya tidak berseri, dan selalu terlihat tertekan. Dalam pernikahannya, pria C tidak pernah memberikan perhatian, terkadang pulang malam, dan mempunyai wanita lain dalam pernikahan.

Kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Dia mencoba dengan menambahkan anak, tetap pria C ini tidak peduli setelah mereka mempunyai lebih banyak anak. Hati dan pikiran pria ini selalu pada wanita lain, wanita yang dicintainya.



Kesimpulan yang saya dapat dari cerita ini adalah Pria adalah mahkluk yang berinisiatif dalam percintaan, pria suka mengejar, dan mendapatkan.

Sedangkan wanita adalah mahkluk yang bisa belajar untuk jatuh cinta atau bisa jatuh cinta kemudian apabila diperlakukan dengan baik dan penuh cinta.
Jadi dalam pernikahan idealnya memang kedua pihak saling mencintai.

Tapi jika tidak, alangkah baiknya jika pria yang mencintai terlebih dahulu, karena cinta seorang pria tidak bisa dibangun. Dan jika pria mencintai seorang wanita, percayalah memang dia akan menempatkan wanita tersebut seperti ratunya, berusaha memberikan yang terbaik dan selalu berusaha membahagiakan wanita tersebut.

Sebagai wanita, ingatlah untuk memilih pria yang mencintai kita. Tentunya setidak menariknya seorang wanita, pasti setidaknya da seorang pria pernah menyatakan suka pada wanita tersebut.
source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3584433
Continue Reading...

Anak akan belajar dari cara dia dibesarkan


  • Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
  • Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
  • Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
  • Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
  • Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
  • Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
  • Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, ia belajar keadilan
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
  • Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Sumber: pamflet di jalan
Continue Reading...

Jumat, 12 Maret 2010

Pesan Hidup Dari Bocah Penjual Koran


Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah.

Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.

“Korannya bu !”seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan.

Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang.

“Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang.
”Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau koran tadi pagi aku juga sudah baca”, jawab si ibu.

Si Umar kecil itu tampak terpaku, lalu diulurkan kembali uang dua puluh ribu yang dia terima, ”Terima kasih bu, saya menjual koran, kalau ibu mau beli koran silakan, tetapi kalau ibu memberikan secara cuma-cuma, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Umar berkata dengan muka penuh ketulusan.

Dengan geram si ibu menerima kembali pemberiannya, raut mukanya tampak kesal, dengan cepat dinaikkannya kaca mobil. Dari dalam mobil dia menggerutu ”Udah miskin sombong!”. Kakinya menginjak pedal gas karena lampu menunjukkan warna hijau. Meninggalkan Umar yang termenung penuh tanda tanya.Umar berlari lagi ke pinggir, dia mencoba merapatkan tubuhnya dengan dinding ruko tempatnya berteduh.Tangan kecilnya sesekali mengusap muka untuk menghilangkan butir-butir air yang masih menempel. Sambil termenung dia menatap nanar rintik-rintik hujan di depannya, ”Ya Tuhan, hari ini belum satupun koranku yang laku”, gumamnya lemah.

Hari beranjak sore namun hujan belum juga reda, Umar masih saja duduk berteduh di emperan ruko, sesekali tampak tangannya memegangi perut yang sudah mulai lapar.Tiba-tiba didepannya sebuah mobil berhenti, seorang bapak dengan bersungut-sungut turun dari mobil menuju tempat sampah,”Tukang gorengan sialan, minyak kaya gini bisa bikin batuk”, dengan penuh kebencian dicampakkannya satu plastik gorengan ke dalam tong sampah, dan beranjak kembali masuk ke mobil. Umar dengan langkah cepat menghampiri laki-laki yang ada di mobil. ”Mohon maaf pak, bolehkah saya mengambil makanan yang baru saja bapak buang untuk saya makan”, pinta Umar dengan penuh harap. Pria itu tertegun, luar biasa anak kecil di depannya. Harusnya dia bisa saja mengambilnya dari tong sampah tanpa harus meminta ijin. Muncul perasaan belas kasihan dari dalam hatinya.

“Nak, bapak bisa membelikan kamu makanan yang baru, kalau kamu mau”
”Terima kasih pak, satu kantong gorengan itu rasanya sudah cukup bagi saya, boleh khan pak?, tanya Umar sekali lagi.”Bbbbbooolehh”, jawab pria tersebut dengan tertegun. Umar berlari riang menuju tong sampah, dengan wajah sangat bahagia dia mulai makan gorengan, sesekali dia tersenyum melihat laki-laki yang dari tadi masih memandanginya.

Dari dalam mobil sang bapak memandangi terus Umar yang sedang makan. Dengan perasaan berkecamuk di dekatinya Umar.

”Nak, bolehkah bapak bertanya, kenapa kamu harus meminta ijinku untuk mengambil makanan yang sudah aku buang?, dengan lembut pria itu bertanya dan menatap wajah anak kecil di depannya dengan penuh perasaan kasihan.”Karena saya melihat bapak yang membuangnya, saya akan merasakan enaknya makanan halal ini kalau saya bisa meminta ijin kepada pemiliknya, meskipun buat bapak mungkin sudah tidak berharga, tapi bagi saya makanan ini sangat berharga, dan saya pantas untuk meminta ijin memakannya ”, jawab si anak sambil membersihkan bibirnya dari sisa minyak goreng.

Pria itu sejenak terdiam, dalam batinnya berkata, anak ini sangat luar biasa. ”Satu lagi nak, aku kasihan melihatmu, aku lihat kamu basah dan kedinginan, aku ingin membelikanmu makanan lain yang lebih layak, tetapi mengapa kamu menolaknya”.Si anak kecil tersenyum dengan manis,
”Maaf pak, bukan maksud saya menolak rejeki dari Bapak. Buat saya makan sekantong gorengan hari ini sudah lebih dari cukup. Kalau saya mencampakkan gorengan ini dan menerima tawaran makanan yang lain yang menurut Bapak lebih layak, maka sekantong gorengan itu menjadi mubazir, basah oleh air hujan dan hanya akan jadi makanan tikus.”

”Tapi bukankah kamu mensia-siakan peluang untuk mendapatkan yang lebih baik dan lebih nikmat dengan makan di restoran di mana aku yang akan mentraktirnya”, ujar sang laki-laki dengan nada agak tinggi karena merasa anak di depannya berfikir keliru.

Umar menatap wajah laki-laki didepannya dengan tatapan yang sangat teduh,”Bapak!, saya sudah sangat bersyukur atas berkah sekantong gorengan hari ini. Saya lapar dan bapak mengijinkan saya memakannya”, Umar memperbaiki posisi duduknya dan berkata kembali, ”Dan saya merasa berbahagia, bukankah bahagia adalah bersyukur dan merasa cukup atas anugerah hari ini, bukan menikmati sesuatu yang nikmat dan hebat hari ini tetapi menimbulkan keinginan dan kedahagaan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.”Umar berhenti berbicara sebentar, lalu diciumnya tangan laki-laki di depannya untuk berpamitan. Dengan suara lirih dan tulus Umar melanjutkan kembali,”Kalau hari ini saya makan di restoran dan menikmati kelezatannya dan keesokan harinya saya menginginkannya kembali sementara bapak tidak lagi mentraktir saya, maka saya sangat khawatir apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaannya”.

Pria tersebut masih saja terpana, dia mengamati anak kecil di depannya yang sedang sibuk merapikan koran dan kemudian berpamitan pergi.”Ternyata bukan dia yang harus dikasihani, Harusnya aku yang layak dikasihani, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari ini”
source: kaskus.us
Continue Reading...

Senin, 08 Maret 2010

Ibuku Seorang Pembohong?


Dari catatan seorang anak...
Sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang terjadi, ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian. Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan.
pertama....
ami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar."
Kedua...
Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan."
Ketiga...
Di awal remaja, saya masuk sekolah
menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk."
Keempat.....
Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya.. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum.. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata :
"Minumlah nak, ibu tak haus!!"
Kelima........
Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa bulan
dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga.
Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu... Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga.. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki."
Keenam...
Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada uang.
Ketujuh.....
Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai sepenuhnya
oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan
cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang."
Ke delapan...
Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan
berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit."
Setelah mengucapkan
pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk
terakhir kali. Dibalik kebohongannya, tersimpan cintanya yang begitu besar bagi anak2nya..Anda beruntung karena masih mempunyai orangtua.. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau orangtua anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, 'Ibu/Ayah, saya sayang ibu/ayah.' Tapi tidak saya lakukan, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu.....
source:www.kaskus.us/showthread.php?t=2874334
Continue Reading...

Jumat, 05 Maret 2010

Saat cinta Tidak Membutuhkan Alasan !!!



saat Cinta tidak membutuhkan Alasan...!!!
suatu persembahan untuk para lelaki (beda dengan cowo loh yah) yang sulit mengatakan alasan kenapa kaum ADAM tidak tau alasan untuk mencintai kaum HAWA....padahal mereka bener2 sayang...
semoga berkenan

Ce : Mengapa kamu menyukai saya?

Co : Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
Tetapi saya sungguh menyukai engkau

Ce : Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
Bagaimana kamu dapat berkata menyukai saya?
Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?

Co : Saya sungguh tidak tahu alasannya,
tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.

Ce : Bukti? Tidak!
Saya mau kamu menjelaskan alasannya.
Pacar kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
bahwa dia mencintai kawan saya, tetapi kamu tidak dapat!

Co : Ok ok!!!
Hmm karena kamu cantik,
karena suaramu enak didengar,
karena kamu penuh perhatian,
karena kamu mengasihi,
karena kamu bijaksana,
karena senyummu,
karena setiap gerakanmu

Sayangnya, beberapa hari kemudian,
sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma.
Sang cowok kemudian menaruh surat di sisinya,
dan isinya sebagai berikut:

Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?

Tidak!
Oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu.

Karena kamu penuh perhatian dan peduli
maka saya menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya,
oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu

Karena senyummu, karena setiap gerakanmu
maka saya mencintaimu
Sekarang dapatkah kamu tersenyum?
Dapatkah kamu bergerak?
Tidak!
Karena itu saya tak dapat mencintaimu..

Jika cinta memerlukan alasan,
seperti sekarang,
maka tidak ada alasan lagi bagi saya untuk mencintai engkau lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK!
Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
dan cinta tidak memerlukan alasan

Ketika mencintai seseorang
jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kamu lakukan
menyesallah terhadap apa yang tidak pernah kamu tidak lakukan.

Jika Tuhan membawa engkau kepada cinta..
Dia akan memampukan engkau untuk bisa mengatasinya.
sumber: always kaskus.us
Continue Reading...

Kesempurnaan Dalam Rumah Tangga


Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan Mencoba melupakan yang buruk
source: www.kaskus.us/showthread.php?t=3122127
Continue Reading...

Sabtu, 13 Februari 2010

Kenapa kita mesti sholat


Anak : Pa, solat itu buat apa sih?

Ortu : (menghardik) Udah, lu jangan tanya-tanya macem-macem.. kapir lu nanti!

Anak : (terdiam)

Belasan tahun kemudian, si anak bertemu lagi dengan saya. Mana saya tahu kalau dia dulu tunya-tanya kayak gitu kan ? Biar gampang, kita sebut aja dia Boni.

Saya : Woy, jumatan atuh.. orang-orang udah pada ngabur!

Boni : Hoream ah…. keur naon solat? (males ah, buat apa sholat?)

Saya : (untung ajah, dulu kenyang di plonco adik PAS) Dasar.. Ari kamu sholat buat apa?

Boni : Saya mah, sholat kalo butuh dong. Nggak solat kalo aku nggak merasa butuh. Solat itu harus merupakan kebutuhan, bukan kewajiban dong. Tuhan nggak butuh solat kita, yang butuh itu kita! Sekarang gua lagi nggak butuh solat, jadi buat apa gua solat. PEUN.

Saya : Itu betul, memang kita harus punya sense ‘butuh’ terhadap sholat. Tapi, menurut gua, kita tetep ‘wajib’ sholat, meskipun kita sedang tidak ‘butuh’.

Boni : Buat apa? Menurut gua, disitulah letak nggak gunanya solat.
Lebih cuih lagi, kalo orang solat buat ngejar ‘gelar’, gua paling nggak suka!

Saya : Maksud loe?

Boni : Ya itu, jenis-jenis manusia yang solatnya buat pamer, kalo dia itu paling soleh!! Menurut gua sih, kalo die solat seribu rokaat juge, kalo abis solat die korup, die membunuh, die menjelekkan orang, menggunjing, tetep aje die tu, lebih buruk, dibanding orang nyang gak solat tapi berbuat baik sama orang lain!

Saya : Lu bener di satu sisi..Orang yang menzalimi orang lain, meski solat, tetep lebih buruk dibanding yang gak solat tapi berbuat baik

Boni : Tuu, bener kan gue!

Saya : Tapi di sisi lain, lu juga salah Bon! Menurut saya nih, solat tetep wajib!

Boni : Salah gimane? Ah paling lu mau ngeluarin ayat.

Saya : Ok, kita pake akal aja. Nah, sekarang saya mau nanya neh. Gaji lu berapa Bon?

Boni : Rahasia dong.. yah oke deh, sekitar 3-an lah

Saya : Lu kerja berapa jam sehari tuh, buat 3-an itu? 8 jam sehari ada nggak?

Boni : Ya iya lah.. lebih kali

Saya : Selain itu, saya yakin kalo lu dapet segitu, karena skill dan gelar lu kan ? Gak cuma karena kerjaan lu. Yang jelas, pengorbanan lu untuk dapet gaji segitu, lebih banyak dari sekedar kerja 8 jam sehari. Bener gak?

Boni : Bener banget! Tapi segitu juga udah untung. Gua suka dapet bonus, jadi gua yah, berterimakasih banget dah, sama Boss gua. Dia care banget sih sama kita.

Saya : Nah, Bon, ngomong-ngomong lu pernah denger ada jual beli ginjal gak buat transplantasi?

Boni : Oh iya dong, gile, satu ginjal ada satu milyar kali! Gua sih nggak bakal jual. Gila aja kali! Ntar gua pake apa dong?

Saya : Nah lu dikasih semilyar, kok gak mau berterimakasih sama sekali?

Boni : Bentar-bentar gua nggak ngerti neh.. dikasih semilyar gimana?

Saya : Tuh, mata loe… harganya berapa? Ok, ginjal satu milyar kan ? Oh ya, belon ntu tuh, kuping, mulut, muka… hm, loba euy (banyak euy), semua jatuhnya berapa ya? Trilyunan tuh.
Tapi semuanya dikasih gratis…

Boni : ……..

Saya : Bon, Sekali lagi neh, menurut aku, sholat tetep wajib, karna, itu salah satu cara kita untuk berterimakasih sama Yang ngasih badan kita, rejeki kita, keberuntungan kita, yah, segalanya yang udah Dia kasih dah.

Kita rela bekerja 8 jam sehari untuk mendapatkan 3 juta rupiah. Kita sangat berterimakasih sama orang yang ngasih kita tambahan bonus sekedar seratus-duaratus ribu, tapi kita kadang lupa berterimakasih sama ’seseorang’ yang ngasih kita mata, mulut, tangan, kaki, ginjal, yang harganya jauh lebih mahal kalo kita jual. Well, bahkan bisa dibilang tak ternilai harganya. CUma orang kepepet berat atau orang bodoh yang mau jual badan dia sendiri.

Memang idealnya, orang solat tuh terhindar dari perbuatan buruk. Toh solat kan aslinya mencegah perbuatan buruk, dan membuat kita terbiasa melakukan perbuatan baik. Tapi itu kalau dia menghayati makna sholat sebagai sarana mengingat Tuhan, bukan sekedar menggugurkan kewajiban (seperti saya hehehe).

Di situasi ideal ini, selepas sholat, orang jadi mengingat kembali, betapa banyak yang Tuhan berikan dan lakukan demi kebaikan kita. Coba aja telaah arti bacaan shalat dan arti gerakan solat. So pasti lu temukan deh, banyak bacaan solat maknanya kearah ini.

Karena dia ngeh bahwa Tuhan selalu melihat, dan telah banyak berbuat buat dia, dia bakal berfikir 1000 kali buat berbuat hal yang nggak Tuhan sukai.

yah kalo solatnya sekedar nyari gelar seperti yg lu bilang sih, memang gak bakal ada manfaatnya.

Tapi lu cerdas Bon, lu juga SQ-nya tinggi, makanya lu nggak mau solat sekedar menggugurkan kewajiban. Karena itu, lu pasti ngerti bahwa solat tetep wajib, meski kita lagi nggak butuh solat. Kita wajib solat, untuk berterimakasih sama yang telah ngasih kita segalanya.

Boni : Seandainya dulu bapa gua ngejawab kayak gitu, gua mungkin gak bakal terlalu anti solat ya…

Saya :? ???

Boni : Sudahlah, gak usah dibahas… Tapi thanks ya.. gua jadi ngerti neh.

================================================== =======

teman-teman… jangan pernah berhenti mencari jawaban tentang sesuatu yang kita nggak ngerti tentang Tuhan atau agama. Banyak orang kecewa terhadap agama (apapun), kemudian jadi atheis, atau punya sekte sendiri, cuma karena pertanyaan dia tidak terjawab.

Bertanyalah pada ulama, bila belum puas, cari ulama lain, bila nggak puas juga, layangkan email ke ulama di luar negeri. Atau berdiskusilah dengan banyak teman-teman. Jangan puas dengan hanya satu jawaban. Jadilah pencari Tuhan yang sebenar-benarnya.

Bukan pencari Kebenaran Hakiki namanya, kalo cuma ngaku-ngaku aja. jangan ngaku pencari kebenaran, kalo tak pernah mencari.

buat para ortu, jangan sampai menghardik anak bila nggak ngerti ngejawab pertanyaan. Mendingan bilang terus terang aja, kalo bapa nggak bisa, ntar kita cari sama-sama. thats it

YOURE a father NOT a superhero.

yah, semoga bermanfaat dan bisa kita ambil hikmah dari cerita ini

penulis M. Febriansyah Z
sumber
http://www.rozy.web.id/bengkel-hati/gua-nggak-butuh-sholat-buat-apa-sih-sholat/
Continue Reading...

Rabu, 10 Februari 2010

Terima kasih karena telah mencintaiku


Tahukah kamu aku menanti hari ini
Hari dimana akhirnya dirimu menjadi milikku
dan aku menjadi bagian dari hidupmu
hari dimana kita akan mengisi lembaran hidup ini bersama
di kala sedih aku akan berada di sana untuk menghapus air matamu
di kala senang aku akan hadir untuk tertawa bersama mu

aku memang bukan laki-laki sempurna
tapi aku akan selalu mencoba untuk melengkapimu

aku memang bukan malaikat
tapi ingatlah aku akan selalu menjagamu

aku bukan pangeran
tapi akan ku bangun istana di hatiku ini hanya untukmu

aku bukan romeo
tapi cerita cinta kita adalah kisah paling indah yang pernah ku alami

aku bukan pujangga
tapi mencintaimu lebih indah dari seribu puisi

terima kasih telah menjadi bagian dari hatiku
yakinlah dirimu adalah bidadari terindah yang pernah di kirimkan untukku
yakinlah engkau akan menjadi ratu yang bertahta di istana hatiku
yakinlah engkau akan menjadi puisi terindah yang pernah ku tulis
dan yakinlah engkaulah pelengkap hidupku
terima kasih karena telah mencintaiku

note:di dedikasikan kepada temanku yang telah berhasil mengejar cintanya dan telah mendapatkan wanita pujaan hatinya :yudi dani dan juga buat pacarku nanti
Continue Reading...

Jumat, 29 Januari 2010

Ketika aku...


Silahkan panggil aku pengecut...pecundang..
atau apa pun sebutan kalian
karena disini aku terpuruk..
dan hampir tak berdaya..
seakan aku sendiri dan hampir terjatuh..
aku memang pengecut...
bahkan aku tak mampu memperjuangkan rasa cinta ini
rasa yang dimiliki oleh semua manusia..
bahkan aku tak berani bermimpi untuk bahagia
seakan dunia kelam di balik tembok-tembok ini
dan seakan aku takut menghadapi masa depan ini
ya Allah berikan aku petunjuk Mu..
Aku ingin bangkit.....
aku ingin keluar dari persembunyian ini
Aku ingin berlari sekencang-kencang nya
aku ingin berteriak sekuat-kuatnya...
dan berkata.."keluarkan aku dari belenggu ini"
"Tuhan tolong tunjukan aku satu tanda saja"
agar aku dapat mengerti untuk apa aku hidup
karena aku yakin.. hidup itu agar kita berguna untuk orang lain..
dan aku ingin aku hidup untuk membahagiakan orang lain
walaupun aku sendiri tidak bahagia
walaupun aku di sini memendam semuanya...
dan sekarang aku disini sendiri untuk mencoba bangkit
dan mencoba untuk tersenyum kembali.
pekanbaru.29.januari.2010
Continue Reading...

Selasa, 26 Januari 2010

Tindakan kita sebatas kita memandang dunia

Tindakan kita sebatas kita memandang dunia

Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit dan tindakan anda pun jadi kerdil. Namun bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita di ajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.

Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realita yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita

source:http://www.emotivasi.com/2008/03/04/tindakan-kita-sebatas-kita-memandang-dunia/#more-22

Continue Reading...

Sebelum kau mengeluh

sigh.jpgHari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang
yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda. Pikirkan tentang
seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang
yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu
tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal
dijalanan

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka
mempunyai pekerjaan seperti anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

source:http://www.emotivasi.com/2008/03/16/sebelum-kamu-mengeluh/#more-107

Continue Reading...

Cerita sang katak dan ikan gabus

katak-ikan.jpg Konon suatu ketika di tanah Borneo,

terjadilah persahabatan antara seekor Ikan Gabus dan seekor Katak. Persahabatan mereka berdua sungguh erat. Saling berbagi, saling membantu dan saling ingin membahagiakan satu sama lain. Untuk itu sering kali mereka berdua berlomba-lomba memberikan yang terbaik pada sahabatnya.

Suatu hari, di musim mabau, pergilah si Katak ke ladang si Ikan Gabus untuk membantu si Ikan Gabus menyiangi padi di ladangnya. Begitulah sepanjang pagi sampai siang mereka berdua membersihkan tanaman padi dari rumput-rumput liar sambil bercerita dan bercanda.

Berkatalah Si Ikan Gabus pada sahabatnya, “Mari kita pulang untuk memasak makan siang dan beristirahat.”

Lalu pulanglah mereka berdua ke gubuk di tengah ladang.

Sementara Si Ikan Gabus memasak makanan, pergilah si Katak ke sungai untuk mandi. Dan ketika ia pulang, makan siang sudah siap tersaji. Dan singkat cerita, makanlah kedua sahabat itu dengan lahapnya.

Sambil menikmati makan siang, bicaralah si Katak dalam hati, „Alangkah sedapnya masakan si Ikan Gabus.“ Padahal Ikan Gabus hanya memasak sayur-sayur dari dedaunan, namun terasa seperti ada campuran dagingnya.

„Enak sekali masakanmu ini, sobat, „ kata Katak memuji.

„Ah, kamu ini becanda saja,“ sahut Ikan Gabus.

Demikianlah terjadi, setiap kali Katak makan di tempat Ikan Gabus, dia selalu kagum, betapa sedapnya masakan sahabatnya itu. Namun setiap ditanya apa resepnya, Ikan Gabus tak pernah mau menceritakannya. Hal itu membuat si Katak penasaran. Sahabatnya itu pasti menyembunyikan sesuatu dari dirinya.

Lalu Katak dapat akal.

„Aku harus mengintipnya ketika dia memasak,“ bisik hati si Katak. Karena lama-lama dia malu juga, masakannya tak seenak masakan Ikan Gabus. Diam-dia dia ingin mencari tahu apa resepnya.

Ketika suatu siang, seperti biasa mereka beristirahat, dan si Ikan Gabus memasak makanan untuk mereka.

„Aku mau ke sungai dulu ya, sementara kamu memasak,“ kata Katak. Ia pura-pura mau mandi, namun diam-diam dia mengintip si Ikan Gabus dari celah-celah dinding gubuk.

„Ha….aaa?“

Betapa terkejutnya si Katak. Rupanya ketika memasak, si Ikan Gabus mencelupkan ujung ekornya ke dalam wajan sayur di atas tungku. Dengan demikian sayur terasa gurih seperti ada dagingnya. Itu sebabnya sayur masakan Ikan Gabus selalu sedap rasanya.

Katak kini tahu rahasianya. Maka ketika sore hari tiba, berkatalah Katak pada Ikan Gabus.

„Besok kita bekerja di ladang saya.“

Demikianlah malam datang dan hari berganti. Pagi menyapa dan alampun memberikan harinya. Begitulah, hari itu Ikan Gabus membantu Katak menyiangi rumput di ladangnya.

„Mari kita istirahat, sobat.“ Kata Katak. „Aku sudah lapar….“ lanjutnya.

Maka pulanglah mereka ke gubuk dan Katakpun memasak makanan untuk makan siang.

„Kamu duluan mandi, sobat“ kata Katak pada Ikan Gabus. „Nanti, setelah masak aku menyusul mandi ke sungai.“

Tanpa curiga pergilah Ikan Gabus mandi ke sungai. Yakin tak dilihat Ikan Gabus, dia juga ingin mencoba cara Ikan Gabus memasak makanan, sehingga pasti akan enak rasanya.

Setelah sayur mendidih dan hampir matang, Katak mencoba memasukan bagian tubuhnya ke dalam sayur. Namun dia kesulitan karena tak ada ekornya. Mau memasukkan ujung jari kakinya, juga tidak kuat, karena panas sekali. Akhirnya Katak memutuskan untuk melompat saja ke dalam sayur. Toh paling sebentar saja, tidak akan apa-apa, pikirnya. Maka tanpa berpikir panjang, melompatlah dia ke dalam sayur. „Ploop“.

Sayang sekali. Begitu masuk ke dalam sayur mendidih, si Katak tidak bisa bangun lagi. Dan matilah dia dan menjadi matang bersama sayurnya.

Setelah lama menunggu, sahabatnya tidak datang-datang juga ke sungai. Si Ikan Gabus menjadi heran. Ia pulang ke gubug sambil memanggil-manggil sahabat karibnya. Namun tidak ada jawaban. Hening….

Barulah ketika Ikan Gabus melihat ke dapur, dia melihat sahabatnya sudah kaku di dalam sayur mendidih di atas tungku. Ikan Gabus jadi sadar, rupanya selama ini si Katak telah ngintip rahasianya.

„Sahabat, mengapa kau lakukan itu?“ Ikan Gabus menangis sedih.

Hanya ingin memberikan yang terbaik untuk sahabatnya, akhirnya Katak mati di dalam sayurannya. Keinginan untuk memberikan yang terbaik harus juga diperhitungkan dari segi kemampuan untuk merealisasikannya

source:http://www.emotivasi.com/2008/03/21/cerita-sang-katak-dan-ikan-gabus/#more-159

Continue Reading...

Apang Ajis dan Kura-kura

apang-kura2.jpg

Suatu hari Apang Ajis pergi berburu ke hutan belantara di jantung pulau Kalimantan. Setelah seharian berburu, ia tak berhasil menangkap apa-apa. Karena lelah, ia beristirahat di bawah sebatang pohon di pinggir sebuah telaga. Diambilnya sebuah batu lalu ia berbaring dan keheningan hutan segera membawanya ke alam kedamaian. Ia tertidur….zzzz

Sesaat kemudian ia terjaga. Ia kaget, karena ada sesuatu yang menggigit kupingnya hingga berdarah.

“Adowww… makhluk apakah yang menggigit kupingku?” Apang Ajis mengerang kesakitan. Ternyata apa yang dipakainya untuk bantal adalah seekor kura-kura.

“Eh, kura-kura sialan. Kurang ajar kamu ya. Kuping ku kau gigit hingga berdarah!” Umpat Apang Ajis berang. Dipungutnya kura-kura malang itu dan hendak dibantingnya.

Tapi tiba-tiba si kura-kura berbicara, “Sabar, Pak. Masak aku yang sekecil ini mau kamu banting. Memang aku salah dan pantas menerima hukuman. Tapi kamu tak perlu membunuh aku dengan cara sekejam itu. Lagian kalau dibanting belum tentu aku mati. Kamu nggak lihat kulitku yang keras begini. Mana mempan dibanting. Percuma aja. Kamu buang energi sia-sia. Ada cara yang lebih kejam lagi, dan pasti aku langsung mati!” teriak kura-kura yang setengah mati ketakutan.

“Bagaimana caranya?” tanya Apang Ajis. Ia urung membanting kura-kura itu, karena ia sadar, kata-kata kura-kura itu ada benarnya. Belum tentu ia langsung mati kalau dibanting.

“Lemparkan aku ke telaga itu, dan tutupi aku dengan daun keladi. Aku pasti langsung mati. Kamu lihat tubuhku yang berat dan kaku begini mana bisa berenang?”

Tanpa berpikir panjang dilemparkannya kura-kura malang itu ke dalam telaga. Kura-kura langsung tenggelam dan meninggalkan gelembung-gelembung udara di permukaan air.”Mampus kau, binatang bodoh!” teriaknya puas sambil melemparkan daun keladi ke dalam air.

Tapi sejenak ia terpana, “Eh, bukankah kura-kura juga bisa hidup di air? Dan makanannya daun keladi???”

Apang Ajis memukul kepalanya plok,plok,plok…

Kebodohan yang satu biasanya merupakan hasil kebodohan lainnya.

source:http://www.emotivasi.com/2008/03/21/apang-ajis-dan-kura-kura/#more-161

Continue Reading...

Harga sebuah waktu

waktu-ayah.jpg

Seorang Ayah pulang ke rumah dalam keadaan letih di sambut oleh anak lelakinya
yg berusia 7 tahun didepan pintu.
Anak: Ayah, boleh tidak Kevin bertanya?
Ayah: “Ya…nak tanya apa?”
Anak: “Berapa pendapatan ayah per jam ?”
Ayah: “Itu bukan urusan kamu, buat apa kamu sibuk tanya?” si ayah mulai
marah karena merasa lelah.
Anak: “Kevin tidak tahu ayah. Tolonglah beritahu berapa pendapatan ayah satu jam
bekerja di kantor?” si anak mulai merayu.
Ayah: “Rp 10.000 perjam, memang kenapa?”
Anak: “Oh…” si anak menjawab sambil tunduk ke bawah. Kemudian memandang
wajah ayahnya sambil bertanya, “Ayah….boleh tidak Kevin pinjam Rp 5000
dari ayah?”.
Si Ayah mulai menjadi berang dan berkata, ” oh, itu sebabnya kamu tanya
berapa pendapatan ayah, untuk apa uang sebanyak 5000 ? mau buat
beli barang mainan lagi? Ayah kerja capek-capek bukan
untuk buang uang sembarangan. Sekarang pergi ke kamar dan tidur, sudah lewat
jam tidur nih…”
Anak kecil 7 tahun itu terdiam dan perlahan-lahan melangkah kembali ke
kamar tidurnya.
Si ayah duduk di atas sofa dan mulai memikirkan mengapa anaknya yg sekecil itu memerlukan uang sebanyak itu.

Kira-kira dua jam kemudian si ayah kembali tenang dan berpikir, kemungkinan anaknya benar-benar memerlukan uang untuk keperluan di sekolahnya karena anaknya tidak pernah meminta uang sebanyak itu sebelumnya.
Dengan perasaan bersalah si ayah melangkah menuju kamar anaknya dan membuka
pintu. Didapati anaknya masih belum tidur.
“Kalau kamu betul-betul perlu uang, nah ambillah Rp 5000 ini”,
kata si ayah.
Kevin segera bangun dan tersenyum girang. “Terima kasih banyak ayah”, katanya begitu gembira. Kemudian dia mencari-cari sesuatu di bawah bantalnya dan mengeluarkan selembar lima ribuan yg sudah kusut.

Saat di lihat uang itu oleh ayahnya, si ayah kembali marah. “kenapa kamu minta uang lagi sedangkan kamu sudah ada uang sebanyak itu? Dan dari mana kamu dapat uang di bawah bantal itu?” bentak si ayah.
Si anak menunduk tidak berani menatap wajah ayahnya. “uang ini kevin kumpulkan
dari uang saku sekolah yang ayah beri tiap hari. kevin minta lagi 5 ribu
dari ayah sebab uang yang kevin punya sekarang tidak cukup”, jawab si anak
perlahan.
” Tidak cukup? memang mau buat beli apa?”, si ayah bertanya balik.
“Ayah, sekarang kevin sudah punya 10 ribu. Ayah ambil uang ini. Kevin mau beli
satu jam waktu dari kerja ayah. kevin ingin, ayah pulang kerja lebih awal besok. kevin kangen mau makan malam bersama ayah. “, jawab si anak tanpa berani memandang wajah ayahnya. Terdiam dan hanya merasakan air bening jatuh dari matanya.

Sobat, sering kita sibuk bekerja dan tidak bisa membagi waktu untuk orang-orang yang kita sayangi.

source:http://www.emotivasi.com/2008/03/22/harga-sebuah-waktu/#more-163

Continue Reading...

Tahukah kita

eyes-love.jpg Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.
Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.
Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.
Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan.

Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.

Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

source:http://www.emotivasi.com/2008/04/03/tahukah-kita/#more-174

Continue Reading...

Daun Besar

daun-besar.jpgPada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.

Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi. Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya, “Teman-teman aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur, selamat tinggal”. Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah.

Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.

Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya.

source:http://www.emotivasi.com/2008/04/03/daun-besar/#more-179

Continue Reading...

Letak kecantikan wanita

Letak Kecantikan WanitaUntuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan.

Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.

Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing,bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan.

Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil
untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.

Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali,dan diampuni.

Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur.

Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya.

Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

Kecantikan wanita ada pada sikap lembutnya, yang terpancar dari keihlasan hati dalam merawat dan menjaga keluarga “Wanita yang cantik Adalah Wanita yang bisa menjaga harga dirinya”

source:http://www.emotivasi.com/2008/04/12/letak-kecantikan-wanita/#more-219

Continue Reading...

4 lilin

4 lilinAda 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

source:http://www.emotivasi.com/2008/09/06/4-lilin/

Continue Reading...

Doa siapa yang lebih terkabul

doa-siapa.jpgDoa siapa yg lebih terkabul? Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang.

Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa kepada Tuhan. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.

Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.
Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.

Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan. Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, “Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”

“Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki ke satu ini. “Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa.”

“Kau salah!” suara itu membentak membahana. “Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”

“Katakan padaku,” tanya lelaki ke satu itu. “Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?” “Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!”

Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain.

source:http://www.emotivasi.com/2008/05/03/doa-siapa-yang-terkabul/#more-254

Continue Reading...

1001 Burung kertas

1001 burung kertas

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “ Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.
Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.

Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Reo…………………………..

July “ Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita

source:http://www.emotivasi.com/2008/05/16/1001-burung-kertas/#more-272

Continue Reading...
 
100 Blog Indonesia Terbaik

Iklan

Review ricovery-lalerijo.blogspot.com on alexa.com

RICO WIDIARNO Copyright © 2010